Kamis, 03 Desember 2015

GUNUNG PULOSARI

Gunung Pulosari telah lama dikenal, Gunung yang tidak terlalu tinggi tetapi banyak menyimpan mitos dan keramatnya Kerajaan Sunda. Dalam sejarah Banten dikatakan Sunan Gunung Jati dan Hasanuddin yang diperkirakan 6-7 sebelum masehi melakukan perjalanan dengan tujuan ke Gunung Pulosari yang menurut Sunan Gunung Jati merupakan wilayah Brahmana Kandali. Keberadaan Gunung Pulosari yang dipercaya sebagai salah satu gunung keramat diperkirakan telah muncul jauh sebelum berdirinya Kerajaan Banten Girang yaitu kerajaan yang bercorak Hindu/Buddha sebelum berdirinya Kesultanan Banten Islam. ditemukannya pulausari ini pada zaman kerajaan Hindu-Budha di Banten. Oleh karena itu banyak terdapat Arca-arca di sekitar Gunung Pulausari karena menurut kepercayaan warga setempat Gunungtersebut digunakan sebagai tempat Pemujaan. Karena jauh sebelum kerajaan islam berdiri ada kerjaan Hindu-Budha.

...

Asal Usul Gunung Pulosari

Menurut cerita dari warga setempat di Gunung Pulausari itu terdapat situs-situs. Dari arah Menesh ada satu Arca yang bernama Gong-citaman dan terdapat satu lagi di daerah Pandeglang sendiri ada salah satu Arca yang bernama Sanghyangdendek. Sahyang Dendek ini juga digunakan sebagai tempat Pemujaan. Pada tahun 1995 ditemukan potongan kaki dari Arca-arca tersebut. Sampai sekarangpun masih banyak bebrapa sisa-sisa peninggalan pada zaman dahulu yang masih bisa kita lihat, seperti Arca-arca.
Situs Batu Goong Citaman berupa pundeng berundak. terdapat Menhir yang berdiri di tengah – tengah dan dikelilingi oleh batu – batu yang berbentuk gamelan seperti gong dan batu pelinggih membentuk formasi “temu gelang“. Situs Batu Gong dilengkapi kolam megalitik berukuran cukup besar, yang dikenal dengan situs Gong-Citaman. Gong-Citaman berada di sebelah barat Batu Gong jaraknya kira-kira 450 m, dan posisinya berada lebih rendah. Di Citaman terdapat batu-batu berlubang, batu datar, batu dakon dan batu bergore. Disamping itu di situs Batu Gong-Citaman ditemukan pecahan keramik, diantaranya keramik Sung putih berasal dari akhir abad ke-10 M yang paling tua, dan keramik Yuan dari abad ke-14 M yang lebih muda.
Satu hal yang menarik dan menjadi perhatian adalah bila ditarik garis lurus barat-timur, antara Goong-Citaman dengan Sanghyangdengdek akan berakhir di puncak Gunung Pulosari sebagai kiblat persembahan tempat roh nenek moyang sekaligus menganggap Gunung Pulosari itu sendiri sebagai gunung keramat. Namun Gunung Pulosari dinyatakan lebih penting ditinjau dari segi kekeramatannya. Hal ini mungkin karena Gunung Pulosari sejak zaman prasejarah ditunjuk sebagai gunung suci tempat para arwah leluhur. Pada tahun 1995 ditemukan potongan kaki dari Arca-arca tersebut di sebelah barat situs Batu Goong-Citaman. Bahkan banyak yang menunjukkan di Gunung Pulosari pada abad ke-7 atau ke-9 telah berdiri bangunan candi, khususnya dari agama Hindu. Data atau buktinya kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta berupa koleksi beberapa buah patung arca Hindu seperti arca Brahma, arca Siwa, arca Agastya, arca Ganesha, arca Durga, dan lapik arca dari Gunung Pulosari.
Ketinggian Gunung Pulausari ini 1346m di atas permukaan laut. Dan di sekitar gunung pulausari itu juga terdapat mitos-mitos tentang gunung pulausari. Dan hampir setiap minggunya gunung pulausari ini ramai dikunjungi oleh para pendaki. Di Ginung Pulausari juga terdapat salah satu tempat yang tidak kalah menariknya yaitu Curug Putri dan Kawah Ratu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar